Kesan pertama adalah segalanya—terutama dalam produk digital. Saat pengguna baru pertama kali membuka aplikasi atau website, mereka butuh arahan yang cepat, jelas, dan menarik. Inilah fungsi utama dari onboarding visual: panduan desain yang menyambut, membimbing, dan memperkenalkan fitur inti dengan cara yang mudah dipahami.
Desain onboarding yang baik tidak hanya membuat pengguna mengerti cara kerja aplikasi, tapi juga meningkatkan retensi, menurunkan angka drop-off, dan membangun hubungan awal yang positif antara user dan brand.
Apa Itu Onboarding Visual dalam UI/UX?
Onboarding visual adalah elemen desain antarmuka yang membantu pengguna baru memahami cara menggunakan produk digital melalui tampilan visual seperti ilustrasi, animasi, step-by-step interface, atau fitur interaktif.
Menurut UX Planet,
“Effective onboarding helps users discover value quickly, increasing activation and retention.”
Alih-alih membanjiri pengguna dengan teks panjang, onboarding visual menyederhanakan pengalaman melalui elemen yang intuitif dan menarik.
Manfaat Onboarding Visual
✅ 1. Mengurangi Friksi di Pengalaman Awal
Panduan visual membuat proses eksplorasi lebih ringan, terutama bagi pengguna non-teknis.
✅ 2. Meningkatkan Retensi Pengguna
User yang paham fungsi aplikasi cenderung lebih cepat engage dan lebih lama bertahan.
✅ 3. Meningkatkan Aktivasi
Fitur-fitur utama lebih mudah dipahami dan langsung digunakan.
✅ 4. Branding & Kesan Positif
Ilustrasi yang selaras dengan tone brand memperkuat identitas produk dan memberi pengalaman menyenangkan.
Tipe Onboarding Visual yang Sering Digunakan
| Tipe Onboarding | Fungsi | Contoh Penggunaan |
|---|---|---|
| 📄 Slide Tutorial | Menjelaskan fitur utama secara ringkas | Splash onboarding di mobile apps |
| 🎯 Walkthrough UI | Overlay atau tooltip di atas fitur nyata | Dashboard pertama setelah login |
| 🎨 Ilustrasi Edukatif | Memvisualkan fitur dan konteks | Edukasi interaktif di aplikasi edukasi |
| ⚙️ Setup Step-by-Step | Panduan konfigurasi awal produk | Pengaturan preferensi pengguna baru |
| 🔄 Progressive Onboarding | Panduan bertahap saat fitur baru dijelajahi | Saat user eksplorasi pertama kali |
Prinsip Mendesain Onboarding Visual yang Efektif
🎯 1. Fokus pada Nilai, Bukan Fitur
Jelaskan manfaat yang akan dirasakan user, bukan sekadar fitur teknisnya.
✂️ 2. Singkat dan Kontekstual
Hindari 7+ slide. Idealnya hanya 3–5 langkah dengan teks < 15 kata.
🎨 3. Visual Selaras dengan Brand
Gunakan ilustrasi, warna, dan tone yang mencerminkan identitas brand.
📱 4. Adaptif untuk Semua Perangkat
Pastikan desain onboarding responsif di mobile, tablet, hingga desktop.
🧠 5. Bisa Dilewati (Optional Skip)
User yang sudah familiar harus diberi opsi melewati proses onboarding.
Seperti dijelaskan dalam Smashing Magazine:
“The best onboarding doesn’t feel like onboarding. It’s natural, fluid, and invisible.”
Contoh Onboarding Visual dari Produk Ternama
✅ Duolingo
Ilustrasi lucu + progress bar + one-question-at-a-time. Onboarding jadi seperti permainan.
✅ Notion
Tooltip interaktif langsung di dalam UI, bukan slideshow. Membimbing sambil user eksplorasi.
✅ Canva
Setup awal dengan visual card style: “apa tujuanmu?”, “butuh desain untuk apa?”—langsung personalize.
Internal Link: Micro Interaction dalam Onboarding
Desain onboarding akan terasa lebih hidup jika dilengkapi dengan micro interaction yang memberikan feedback di setiap langkah.
Baca juga: Micro Interaction: Sentuhan Kecil, Dampak Besar di UI/UX
Tools & Plugin Populer untuk Onboarding Visual
- UserGuiding – Walkthrough overlay tanpa coding
- Intro.js / Shepherd.js – Framework JS untuk guide interaktif
- Figma / Rive / Lottie – Buat ilustrasi & animasi onboarding
- Appcues / Chameleon – No-code onboarding tool untuk produk SaaS
Kesalahan Umum Onboarding
- ❌ Terlalu banyak teks
- ❌ Tidak bisa dilewati (skip button hilang)
- ❌ Tidak menjelaskan nilai (hanya teknis)
- ❌ Tidak responsif di semua device
- ❌ Ilustrasi tidak relevan atau terlalu generik
Kesimpulan: Bimbingan Visual yang Menentukan Loyalitas
Onboarding visual bukan sekadar fitur pelengkap. Ia adalah titik awal perjalanan pengguna, momen penting untuk membangun kepercayaan, mempercepat pemahaman, dan membentuk persepsi positif.
Desainlah pengalaman onboarding yang mudah, bermakna, dan visualnya menyenangkan—karena pengguna hanya punya satu kesempatan untuk merasa “klik” di awal.
